Pada hari Rabu dan Kamis tanggal 01 s.d 02 Agustus 2018, bertempat di Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah diadakan kegiatan simulasi dan pelatihan pemadaman kebakaran. Acara ini dibuka oleh Kepala KKP Bp. dr.Jefri Sitorus, M.Kes dan dihadiri oleh pejabat struktural, pejabat fungsional, serta seluruh pegawai KKP.
Kegiatan ini dimulai dengan Materi ttg Api, MKKG (Manajemen Keselamatan n Kebakaran Gedung) yang disampaikan oleh nara sumber dari Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Dalam materi yang berlangsung di aula LT.4 ini para peserta diberikan pemahaman mengenai beberapa hal penting yang berkaitan dengan peristiwa kebakaran, diantaranya adalah proses terjadinya api (segitiga api), pemadaman api, dan beberapa materi lainnya.
Api adalah salah satu bentuk hasil reaksi kimia yang akan terbentuk jika ketiga unsur ini muncul pada titik yang sama, yaitu : udara, panas dan bahan bakar dan macam-macam alat pemadam kebakaran. juga dilatih cara-cara pemadaman api, mulai dengan peralatan sederhana terdekat, seperti karung basah hingga penggunaan tabung pemadam api.
Kebakaran adalah api yang tidak dapat dikendalikan sehingga menimbulkan malapetaka bagi manusia dan alam seisinya. Pada setiap kejadian kebakaran pasti ditemukan kerugian, baik kerugian langsung seperti hilangnya nyawa, kerusakan barang/materi, maupun kerugian tidak langsung seperti waktu, pikiran dan lain-lain. Kebakaran merupakan salah satu musibah, dan pasti memiliki suatu penyebab. Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana kebakaran itu terjadi, tentunya dengan mengetahui unsur-unsur apa yang membentuk api, penyebab kebakaran, macam kebakaran, faktor-faktor terjadinya kebakaran, hal-hal yang mendukung penyebaran api, dan bagian–bagian apa saja yang rawan akan terjadi bahaya kebakaran.
Selanjutnya dilakukan pelatihan Simulasi Kebakaran dan Penanganan Kebakaran yang dilaksanakan di halaman kantor KKP dengan praktek pemadaman api menggunakan peralatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Gedung KKP terdiri dari 4 lantai 1 Aula berikut kapten plornya untuk mengantisivasi kebakaran yaitu :
- lantai 1 Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) Kapten Plor dr. Dedi Ardiansyah, M.Mars dan Indra Felani, SKM
- Lantai 2 Bagian Tata Usaha (TU) Kapten Plor Romanika, SKM, M.Kes dan Ita Amilia, S.Kep
- Lantai 3 Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) Kapten Plor Edi Hamdi, SKM dan Subarjo, SKM
- Lantai 4 Bidang Pengendalian Karantina Survailan Epidemiologi (PKSE) Kapten Plor Fedrik L, SKM dan Meriyanto
- Aula
Moto yang dipakai adalah Pantang Pulang Sebelum Padam. Sedangkan tugas pokok adalah:
- . Pencegahan Kebakaran.
- . Pemadaman Kebakaran, dan
- . Penyelamatan Jiwa dan ancaman kebakaran dan bencana lain.
PENYEBAB KEBAKARAN
Kebakaran dapat terjadi bila terdapat 3 hal sebagai berikut :
Terdapat bahan yang mudah terbakar baik berupa bahan padat cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll)
Terdapat suhu yang tinggi yang disebabkan oleh sumber panas seperti Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energy mekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara Terdapat Oksigen (02) yang cukup kandungannya. Makin besar kandungan oksigen dalam udara maka nyal api akan semakin besar. Pada kandungan oksigen kurang dari 12% tidak akan terjadi kebakaran. Dalam keadaan normal kandungan oksigen di udara 21%, cukup efektif untuk terjadinya kebakaran
Bila tiga unsur tersebut cukup tersedia maka kebakaran terjadi.
Apabila salah satu dari 3 unsur tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi api dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :
a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,
b. Menghilangkan zat asam
c. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar
MENGATASI/MEMADAMKAN KEBAKARAN
Ada 3 Cara mengatasi dan memadamkan kebakaran :
- Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
- Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
- Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar.